DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………..2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………..3
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………
-latar belakang ………………………………………………………………………………………………4
-rumusan masalah ………………………………………………………………………………………………5
-tujuan ……………………………………………………………………………………………...5
-sistematika penulisan……………………………………………………………………………………………….5
Bab 2 Pembahasan ………………………………………………………………………………………………
-Aspek social budaya pada Trimester Kehamilan………………………………………………………6
-Aspek Sosial Budaya pada Persalinan……………………………………………………………………….9
Bab3 Penutup
-Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………11
-Saran ………………………………………………………………………………………………11
Daftar pustaka ………………………………………………………………………………………………12
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak
dan menetapkan dunia makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Aspek social budaya ini mencakup pada setiap
trimester kehamilan dan persalinan yang mana pada zaman dahulu banyak
mitos dan budaya dalam menanggapi hal ini. Oleh karena itu, kami akan
membahas hal tersebut dalam makalah ini.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman Aspek social budaya yang terjadi pada trimester kehamilan?
2. Bagaimana Aspek sosial budaya yang terjadi pada persalinan ?
C.TUJUAN
Untuk menambah wawasan kita dalam mempelajari aspek budaya social yang
berkaitan dengan trimester kehamilan serta persalinan.
D.SISTEMATIKA PENULISAN
Bab 1 berisi pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sistematika penulisan
Bab 2 berisi pembahasan
Bab 3 berisi penutup yang berisi kesimpulan dan saran
BAB 2
PEMBAHASAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA TRIMESTER KEHAMILAN
Perawatan kehamilan merupakan salah satu factor yang amat perlu
diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika
persalinan, disamping itu juga untuk menjaga kesehatan janin dan menjaga
pertumbuhan.Memahami perawatan kehamilan adalah penting untuk
mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri.fakta berbagai
kalangan masyarakat di Indonesia masih banyak ibu ibu yang menganggap
kehamilan sebagai hal yang biasa, hal alamiah dan kodrati.Mereka merasa
tidak perlu memerikasakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun
dokter.Masih banyaknya ibu ibu yang kurang menyadari pentingnya
pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya factor factor
resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka.Resiko ini bari diketahui
pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat
dapat membawa akibat fatal yaitu kematian.Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya
informasi.Selain dari kurangnya pengetahuan akan pentingnya perawatan
kehamilan, permasalhan permasalahan pada kehamilan dan persalinan
dipengaruhi juga oleh factor nikah diusia muda yang masih banyak
dijumpai didaerah pedesaan.Disamping itu dengan masih adanya preferensi
terhadap jenis kelamin anak khususnya pada beberapa suku yang
menyebabkan istri mengalami kehamilan berturut turut dalam jangka waktu
yang relative pendek, menyebabkan ibu mengalami resiko tinggi fakta saat
melahirkan.
Permasalahan lain yang cukup besar
pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi.Hal ini disebabkan karena
adanya kepercayaan 2 dan pantangan pantangan terhadap beberapa
makanan.Sementara kegiatan mereka sehari hari tidakk berkurang. Ditambah
lagi dengan pantangan pantangan terhadap beberapa makanan yang
sebetulnya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya akan berdampak
negative terhadap kesehatan ibu dan janin.Tidak heraan kalau anemia dan
kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama
dipedessaan.Dikatakan pula bahwa penyebab utama dari tingginya angka
anemia pada wanita hamil disebabkan karena kurangnya gizi yang
dibutuhkan untuk pembentukan darah.Beberapa kepercayaan yang ada
misalnya di jawa tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan
telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena
akan meyebabkan perdarahan yang banyak.Sementara disalah satu daerah
jawa barat ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus
mengurangi makanannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah
dilahirkan.Dimasyarakat betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan
laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi
asin.Contoh lain didaerah Subang pantang makan dengan piring yang
besarkarena khawatir bayinya akan besar sehingga mempersulit
persalinan.Dan memangselain ibunya kurang gizi berat badan bayi yang
dilahirkan juga rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan
dan kesehatan si bayi.Selain itu larangan untuk memakan buah buahan
seperti pisang, nanas, ketimun dll bagi wanita hamil juga masih dianut
oleh beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat didaerah pedesaan.
Didaerah pedesaan masih banyak ibu hamil yang mempercayai dukun beranak
untuk menolong persalinan yang biasanya dilakukan dirumah .Data survey
kesehatan Rumah Tangga tahun 1992 menunjukkan bahwa 65% persalinan
ditolong oleh dukun beranak.Bebrapa penelitian yang pernah dilakukan
mengungkapkan bahwa masih terdapat praktek praktek persalinan oleh
dukun yang membahayakan si ibu.Penelitian iskandar dkk menunjukkan
beberapa tindakan dan praktek yang membawa resiko infeksi seperto
“ngolesi”(membasahi vagina dengan minyak kelapa untuk memperlancar
persalinan), “kodok” ( memasukkan tangan ke vagina dan uterus untuk
mengeluarkan placenta) atau “nyanda” ( setelah persalinan, ibu duduk
dengan posisi bersandar dan kaki diluruskan kedepan selama bejam jam
yang dapat menyebabkan perdarahan dan pembengkakan).
Pemilihan dukun beranak sebagai pendorong persalinan pada dasarnya
disebabkan karena beberapa alasan antara lain dikenal secara dekat ,
biaya murah, mengerti dan dapat memabantu upacara adat yang berkaitan
dengan kelahiran anak serta membawa ibu dan bayi sampai 40
hari.Disamping itu juga masih adanya keterbatasan jangkauan pelayanan
kesehatan yang ada.Walaupun sudah banyak dukun beranak yang dilatih
namun praktek praktek tradisional tertentu masih dilakukan.Interaksi
antara kondisi kesehatan ibu hamil dengan kemampuan penolong persalinan
sangat menentukan persalinan yaitu kematian atau bertahan hidup.Secara
medis penyebab klasik kematian ibu akibat melahirkan adalah perdarahan ,
infeksi, eksklamsia(keracunan kehamilan).
Kondisi
kondisi tersebut bila tidak ditangani secara tepat dan professional
dapat berakibat fatal bagi ibu dalam proses persalinan.Namun kefatalan
ini sering terjadi tidak hanya karena penanganan yang kurang baik tepat
tetapi juga karena ada factor keterlambatan pengambilan keputusan dalam
keluarga.Umunya terutama didaerah pedesaan keputusan terhadap perawatan
medis apa yang dipilih harus dengan persetujuan kerabat yang lebih tua
atau keputusan berada ditangan suami yang seringkali panic melihat
keadaan krisis yang terjadi.Kepanikan dan ketidaktahuan akan gejala
gejala tertentu saat persalinan dapat menghambat tindakan yang
seharusnya dilakukan dengan cepat.Tidak jarang pula nasehat nasehat yang
diberikan oleh teman atau tetangga mempengaruhi keputusan yang diambil.
Keadaan ini sering kali pula diperberat oleh factor geografis dimana
jarak rumah si ibu dengan tempat pelayanan kesehatan cukup jauh, tidak
tersedianya transportasi atau oleh factor kendala ekonomi dimana ada
anggapan bahwa membawa si ibu kerumah sakit akan memakan biaya yang
mahal. Selain dari faktor keterlambatan dalam pengambilan
keputusan,faktor giografis dan kendala ekonomi,keterlambatan mencari
pertolongan disebabkan juga oleh adanya suatu keyakinan dan sikap pasrah
dari masyarakat bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan takdir yang
tak dapat dihindarkan. Selain pada masa hamil,pantangan-pantangan atau
anjuran masih berlaku juga pada masa pasca persalinan. Pantangan ataupun
anjuraan ini biasanya berkaitan dengan proses pemulihan kondisi fisik
misalnya,ada makanan tertentu yang sebaiknya di konsumsi untuk
memperbanyak produksi ASI, ada pula makanan tertentu yang dilarang
karena dianggap dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Secara tradisional
,ada praktek-praktek yang dilakukan oleh dukun beranak untuk
mengembalikan kondisi fisik dan kesehatan si ibu. Misalnya mengurut
perut yang bertujuan untuk mengembalikan rahim ke posisi semula;
memasukkan ramuan-ramuan seperti daun-daunan kedalam vagina dengan
maksud untuk membersihkan darah dan cairan yang keluar karena proses
persalinan; atau memberi jamu tertentu untuk memperkuat tubuh.
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA PERSALINAN
Ada
suatu kepercayaan yang mengatakan minum rendaman air rumput Fatimah
akan merangsang mulas. Memang,rumput Fatimah bias membuat mulas pada ibu
hamil,tapi apa kandungannya belum diteliti secara medis. Jadi,harus
dikonsultasikan dulu ke dokter sebelum meminumnya.soalnya,rumput ini
hanya boleh diminum pada pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm,letak kepala
bayi sudah masuk panggul,mulut rahim sudah lembek atau tipis,dan posisi
ubun-ubun kecilnya normal. Jika letak ari-arinya di bawah atau bayinya
sungsang,tak boleh minum rumput ini karena sangat bahaya. Tarlebih jika
pembukaannya belum ada, tapi si ibu justru dirangsang mulas pakai
rumput ini,bias-bisa janinnya malah naik ke atas dan membuat sesak nafas
si ibu. Mau tak mau,akhirnya dilakukan jalan operasi.
Keluarnya
lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan,akan
membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar.
Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal,apalagi
disertai gatal,bau,dan berwarna. Jika terjadi,segera konsultasikan ke
dokter. Ingat,bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika vagina
terenfeksi,bias mengakibatkan peradangan selaput mata pada bayi. Harus
diketahui pula, yang membuat persalinan lancer bukan keputihan,melainkan
air ketuban. Itulah mengapa ,bila air ketuban pecah duluan,persalinan
jadi seret.
Minum minyak kelapa memudahkan persalinan. Minyak
kelapa,memang konotasinya bikin lancer dan licin.namun dalam dunia
kedokteran,minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan
keluarnya sang janin. Mungkin secara psikologis,ibu hamil
meyakini,dengan minum dua sendok minyak kelapa dapat memperlancar
persalinannya.
Minum madu dan telur dapat menambah tenaga
untuk persalinan madu tidak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika
BB-nya cukup,sebaiknya jangan minum madu karena bias mengakibatkan
overweight.bukankah madu termasuk karbonhidrat yang paling,tinggi
kalorinya. Jadi,madu boleh diminum hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB
naik dari batas yang di tentukan,sebaiknya segera dihentikan.akan halnya
telur tak masalah,karena mengandung protein yang juga menambah kalori.
Makan
duren,tape,dan nanas bisa membahayakan persalinan.ini benar karena bisa
mengakibatkan pendarahan atau keguguran. Duren mengandung alkohol,jadi
panas ke tubuh.begitu juga tape. Untuk masakkan yang menggunakan arak
,sebaiknya dihindari. Buah nanas juga,karena bisa mengakibatkan
keguguran.
Makan daun kemangi membuat ari-ari lengket,hingga
mempersulit persalinan.yang membuat lengket ari-ari bukan daun
kemangi,melainkan ibu yang pernah mengalami dua kali kuret atau punya
banyak anak,missal empat anak. Ari-ari lengket bisa berakibat fatal
karena kandungan harus diangkat. Ibu yang pernah mengalami kuret
sebaiknya melakukan persalinan di RS besar.hingga,bila terjadi sesuatu
dapat ditangani segera.
Sebenarnya,kelancaran persalinan
sangat tergantung faktor mental dan fisik si ibu. Faktor fisik
berkaitan dengan bentuk panggul yang normal dan seimbang dengan besar
bayi. Sedangkan faktor mental berhubungan dengan psikologis ibu,terutama
kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan cemas,bisa saja
persalinannya jadi tidak lancar hingga harus dioprasi. Ibu dengan mental
yang siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama persalinan,
faktor lain yang juga harus diperhatikan: riwayat kesehatan ibu,apakah
pernah menderita diabetes,hipertensi atau sakit lainnya; gizi ibu selama
hamil,apakah mencukupi atau tidak; dan lingkungan sekitar, apakah
men-support atau tidak karena ada kaitannya dengan emosi ibu. Ibu hamil
tak boleh cemas karena akan berpengaruh pada bayinya. Bahkan,berdasarkan
penelitian,ibu yang cemas saat hamil bisa melahirkan anak
hiperaktif,sulit konsentrasi dalam belajar,kemampuan komunikasi yang
kurang,dan tidak bisa kerja sama.
Bab 3
PENUTUP
KESIMPULAN
-Permasalahan
lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi
yang dikarenakan adanya kepercayaan 2 dan pantangan pantangan terhadap
beberapa makanan.
-Pada zaman dahulu persalinan ditolong dengan seorang dukun sehingga banyak resiko yang datang pada seorang ibu hamil.
-Minum
minyak kelapa memudahkan persalinan karena Minyak kelapa, memang
konotasinya bikin lancer dan licin, namun dalam dunia kedokteran, minyak
tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan keluarnya sang janin.
-banyak
pantangan pantangan oleh budaya orang dahulu yang merupakan mitos yang
berbahaya pada ibu hamil jika melanggar budaya tersebut.
SARAN
-budaya yang
ada harus dilihat apakah baik atau tidak untuk kesehatan ibu hamil dan
jika kita lihat dari akal berdasarkan ilmu yang kita dapat budaya
tersebut tidak baik, maka tidak boleh diikuti lagi.
-Pergunakanlah makalah ini dengan baik untuk mata kuliah ilmu social budaya agar dapat menambah sedikit wawasan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu (2003).ilmu social dasar.Jakarta:Penerbit PT Rineka Cipta.
Budiningsih, Asri (2004).Pembelajaran Moral.Jakarta:Penerbit PT Rineka Cipta.
Sulaiman, Munandar (2005).Ilmu Budaya Dasar.Bandung:PT Refika Aditama.
http://www.indonesiamedia.com/budaya-0504-bhinneka.htmLiteratur : DOWNLOAD DI SINI
Tulisan ini dapat juga dibaca pada blog saya yang lain (klik)
terimakasih informasinya, saya kebetulan mencari cara menggunakan minyak varash untuk vitalitas dan kesuburan akhirnya ketemu ini dan banyak belajar dari tulisannya, makasih ya
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa: Casino Review, January 2021
BalasHapusBorgata Hotel 수원 출장안마 Casino & Spa reviews, ratings, games, งานออนไลน์ complaints, bonus codes and 동두천 출장샵 promotions. 인천광역 출장안마 Rating: 4.1 · 경산 출장마사지 Review by Dr.